Article Detail

Melawan Lupa Dihari Pendidikan

Setiap tanggal 2 Mei, Bangsa Indonesia selalu memperingati hari Pendidikan Nasional yang bertepatan dengan lahirnya tokoh pendidikan yakni Ki Hajar Dewantara, beliau adalah salah satu pahlawan nasional dibidang pendidikan yang dikenal sebagai bapak Pendidikan Nasional Indonesia. Hari ini kita Selasa, 2 Mei 2017 diingatkan kembali sosok pejuang bangsa yaitu Bapak Ki Hadjar Dewantara yang tidak kenal lelah memperjuangkan nasib rakyat pribumi agar bisa memperoleh pendidikan yang layak.

Pada saat itu ketika masa penjajahan pemerintahan kolonial Belanda di Indonesia, terdapat kenyataan bahwa hanya mereka keturunan Belanda dan orang-orang kaya saja yang bisa memperoleh pendidikan, sedangkan rakyat pribumi sengaja dibiarkan buta huruf dan tidak bisa mengenal pendidikan.

Selama era kolonialisme Belanda, ia dikenal karena berani menentang kebijakan pendidikan pemerintah Hindia Belanda pada masa itu, yang hanya memperbolehkan anak-anak kelahiran Belanda atau kaum priyayi yang bisa mengenyam bangku pendidikan.

 

Tiga semboyan

Karya-karya Ki Hajar Dewantara yang menjadi landasan dalam mengembangkan pendidikan di Indonesia diantara adalah kalimat-kalimat filosofis seperti "Ing ngarso sung tulodo, Ing madyo mangun karso, Tut wuri hadayani" yang artinya "Di depan memberi teladan, di tengah memberi bimbingan, di belakang memberi dorongan". Hingga kini, semboyan pendidikan Ki Hadjar Dewantara tersebut sangat dikenal di kalangan pendidikan Indonesia dan terus digunakan dalam dunia pendidikan rakyat Indonesia.

 

Makna hari pendidikan

Untuk memperingati Hari Pendidikan Nasional ini para siswa-siswi kelas enam SD Santo Yosef Lahat mengadakan apel bersama untuk mengenang jasa para pahlawan yang sangat berjasa dalam dunia pendidikan, setelah acara tersebut selesai mereka mengerjakan soal ujian sekolah hari pertama.

Dengan memperingati Hari Pendidikan Nasional setiap Tanggal 2 Mei ini diharapkan dapat memberikan makna tersendiri yang mendalam terhadap kemajuan pendidikan baik Formal maupun Informal di Indonesia.

Presiden pertama Bangsa Indonesia, Ir Soekarno pernah mengatakan “Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya”. Sudah saatnya kita melawan lupa dengan mengingat, menghargai, dan belajar dari tokoh bangsa dimasa lalu, untuk membangun generasi muda indonesia yang lebih baik, seperti tokoh pendidikan Ki Hadjar Dewantara yang kita kenang hari ini.

                                                                                                                        Ignasius Hartono

Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment