Article Detail
Belajar sambil bermain layang-layang
Hampir semua orang pernah bermain layang-layang. Sesuatu yang pertama kali terpikirkan oleh kebanyakan orang ketika mendengar kata layang-layang adalah sebuah permainan menerbangkan layangannya. Satu minggu yang lalu anak-anak SD Santo Yosef Lahat kelas empat mencoba membuat dan menerbangkan layang-layang sebagai pembuktian perubahan energi angin menjadi energi kinetik.
Anak-anak sangat antusias dalam melakukan percobaan, dari pembuatan hingga menerbangkan layangannya masing-masing meskipun panas dan didukung angin yang kencang pada siang hari. Dengan melakukan percobaan sederhana melalui permainan layang-layang, anak-anak dapat mengetahui kalau layang-layang dapat dimanfaatkan sebagai penghasil energi alternatif yang memiliki manfaat jauh lebih penting dari hanya sekedar permaianan. Kita ketahui bersama bahwa energi yang kita gunakan saat ini masih mengandalkan energi yang dihasilkan dari bahan bakar fosil seperti minyak, batubara, dan gas yang perlahan-lahan mulai habis dan tidak ramah lingkungan.
Semoga anak-anak dapat mengembangkan percobaan dengan memanfaatkan energi alternatif lain yang dapat berguna bagi bangsa. Seperti negara Belanda yang dikenal dengan sebutan “negara kincir angin” memanfaatkan kincir angin sebagai salah satu pemasok kebutuhan energi listrik.
Ignasius Hartono
-
there are no comments yet