Article Detail

Berproses, menjadi lebih tahu

Anak-anak mari kita menanam jagung, "horeeeeeeeee..." seru anak-anak kelas IV D kegirangan menyambut ajakan menanam jagung. Ketika anak anak diberi pertanyaan,” Anak-anak, siapa yang tahu cara menanam jagung?”, “ Buah jagung keluar dari bagian mana? “, “Kapan jagung bisa dipanen?” Ternyata mereka diam seribu bahasa. Tidak ada yang bisa menjawab. Mereka tahunya ada buah jagung yang enak yang bisa dimakan dengan cara direbus, dibakar atau dijadikan popcorn. Bagaimana mencari benihnya, bagaimana cara menanam, bagaimana cara merawat, bagaimana jika ada hama, buahnya muncul dari bagian mana, kapan bisa dipanen, mereka tidak tahu.

Atas dasar keprihatinan itu, kami mencoba mengajak anak-anak untuk menanam jagung. Diawali dengan proses mencangkul tanah sampai gembur lalu memilih benih jagung yang baik, dilanjutkan dengan menanam biji jagung. Baru sampai dengan tahap itu, anak anak Kelas IVD SD Santo Yosef Lahat sudah antusias sekali. Terpancar dari cara menanggapi dan melakukan kegiatan tersebut. Dengan penuh kegembiraan walau hanya dengan lahan yang sempit. Benih baru ditanam, mereka sudah bertanya, kapan jagung kita panen pak?   Hahahahaha aku tersenyum sendiri. Lha baru ditanam kok sudah menanyakan kapan panen. Tapi itu baik sekali. Pertanda ada pengharapan sehingga menjadikan mereka lebih semangat. Setiap anak punya 2 biji jagung yang harus ditanam dan dirawat sendiri.  Mari kita rawat dan kita perhatikan sehingga kita bisa tahu proses menanam jagung.

Augustinus Sunaryo, S.Pd
Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment