Article Detail
GURU DAN KARYAWAN SD SANTO YOSEF RUTIN BERDOA ROSARIO
Sabtu pagi di bulan Oktober 2016 semua guru dan karyawan katolik SD
Santo Yosef Lahat selalu mendoakan rosario, sebagai salah satu devosi
kepada Bunda maria. Doa rosario ini dilaksanakan secara rutin setiap
hari sabtu pagi pada bulan rosario.
Doa rosario dalam kelompok ini dipimpin oleh satu orang guru, dan
setiap sepuluh kali doa salam maria digilirkan secara urut. Adapun
peristiwa-peristiwa dalam rosario juga variasi antara peristiwa
gembira, peristiwa sedih, dan peristiwa cahaya.
Sejenak kembali menilik tentang kutipan sejarah Doa rosario bunda
maria dari www.katolisitas.org.
Asal usul doa rosario tidak dapat ditentukan secara jelas secara
histories, karena terbentuknya setahap semi setahap. Digunakannya
‘butir-butir’ sebagai alat bantu doa juga merupakan tradisi sejak
jaman Gereja awal, atau bahkan sebelumnya. Pada abad pertengahan,
butir-butir ini dipakai untuk menghitung doa Bapa Kami dan Salam Maria
di biara-biara.
Struktur doa rosario berkembang antara abad 12 dan 15. Pada waktu itu,
50 doa Salam Maria dihubungkan dengan ayat-ayat Mazmur, untuk
memperingati kehidupan Tuhan Yesus dan Bunda Maria. Pada saat inilah
doa ini dikenal sebagai “rosarium”/ rose garden. Pada abad ke 16,
terbentuklah doa rosario yang terbagi menjadi 5 dekade dalam 3 misteri
gembira, sedih dan mulia.
Tradisi mengatakan bahwa St. Dominic (1221) adalah santo yang
menyebarkan doa rosario, seperti yang kita kenal sekarang. Ia
berkhotbah tentang rosario ini pada pelayanannya di antara para
Albigensian yang tidak mempercayai misteri kehidupan Kristus sebagai
Allah yang menjelma menjadi manusia. Oleh karena itu, tujuan utama
pendarasan doa rosario adalah untuk merenungkan misteri kehidupan
Kristus. Walaupun catatan riwayat hidupnya tidak menuliskan bahwa St.
Dominic menyusun doa rosario, dan juga konstitusi Dominikan tidak
menyebutkannya sebagai pencipta doa rosario, namun peran St. Dominic
cukup besar dalam memperkenalkannya kepada umat. St. Dominic sendiri
adalah saksi hidup yang mendoakan doa rosario tersebut. Namun doa
tersebut dalam bentuknya seperti sekarang merupakan hasil pertumbuhan
devosi yang terjadi beratus tahun setelah kematian St. Dominic. Doa
rosario sendiri mulai popular di sekitar tahun 1600-1700 an, terutama
setelah kemenangan pasukan Kristen di Lepanto, di tahun 1571. Saat
itu, negara- negara Eropa diserang oleh kerajaan Ottoman, sehingga
terdapat ancaman yang genting bahwa agama Kristen akan terancam punah
di Eropa. Jumlah pasukan Turki telah melampaui pasukan Kristen di
Spanyol, Genoa dan Venesia. Menghadapi ancaman ini, Paus Pius V
memerintahkan umat Katolik untuk berdoa rosario untuk memohon dukungan
doa Bunda Maria, agar pasukan Kristen memperoleh kemenangan. Perintah
ini dilakukan oleh Don Juan (John) dari Austria, komandan armada,
demikian juga, oleh umat Katolik di seluruh Eropa untuk memohon
bantuan Bunda Maria di dalam keadaan yang mendesak ini. Pada tanggal 7
Oktober 1571, Paus Pius V bersama- sama dengan banyak umat beriman
berdoa rosario di basilika Santa Maria Maggiore. Sejak subuh sampai
petang, doa rosario tidak berhenti didaraskan di Roma untuk mendoakan
pertempuran di Lepanto. Walaupun nampaknya mustahil, namun pada
akhirnya pasukan Katolik menang pada tanggal 7 Oktober tersebut
(dikutip dari www.katolisitas.org).
Demikianlah asal usul Bulan Oktober sebagai bulan rosario bagi Gereja
katolik.
Kegiatan ini bagi Guru karyawan SD Santo Yosef tentu memberikan
inspirasi tersendiri terutama membangun semangat dalam diri pribadi
untuk tekun berdoa melalui Bunda Maria dan kerelaan untuk melanyani
sesama sesuai dengan teladan Bunda Maria.
ditulis : Jumianto
Comments
-
there are no comments yet
Leave a comment