Article Detail

Menggali Diri dalam Rekoleksi

Terik matahari siang itu tak menghalangi langkah kaki para siswa kelas 5 dan 6 SD Santo Yosef untuk bersama-sama mengikuti kegiatan rekoleksi. Beraneka warna baju berkerah dan celana panjang turut meramaikan aula terbuka yang menjadi titik fokus kegiatan. Romo Paulus SBD, romo Pras SBD, romo Yudi MSF, romo Ipeng MSF, bruder Yoga FIC, Suster Laurensia PPYK, suster Gemma CB, suster Etha SND, suster Hani CB, dan suster Maryati CB  hadir bersama para siswa sebagai pendamping. Mereka datang dari berbagai penjuru daerah ; Yogyakarta, Jakarta, Semarang, Salatiga, Pati, dan Palembang.

"Mana semangatmu?" Dan seruang "Ini semangatku" menjadi Jargon yang dilontarkan oleh bu Evi sebagai MC untuk membangunkan semangat mereka. Sebelum masuk ke suasana rekoleksi yang lebih serius, para siswa diajak untuk bernyanyi bersama. Ada kejadian lucu yang terjadi sesaat sebelum lagu dimulai. Pada waktu ibu Evi bertanya pada Romo Ipeng yang siap mengiringi lagu, apakah romo bisa mengiringi lagu 'bergandengan tangan? Seketika itu juga romo Ipeng mengatakan bahwa lagu itu adalah ciptaannya 14 tahun yang lalu. Wajah bu Evi terlihat terkejut namun mereka segera bernyanyi bersama.

Antusiasme para siswa bertambah dengan adanya perkenalan dengan para suster dan pastur dengan gaya dan ciri khas masing-masing. Perkenalan yang mudah diingat adalah perkenalan bruder Yoga. Bruder Yoga memperkenalkan dirinya dengan cara yang unik seperti anak-anak tuna rungu dan tuna wicara karena sebelumnya bruder Yoga pernah mengajar di sekolah luar biasa yang menangani anak-anak tuna rungu dan tuna wicara.

Kegiatan sore,itu terus berlanjut sampai ke,tahap yang lebih serius. Para siswa,diajak untuk mengenal dirinya sendiri. Mereka diajak untuk menjiplak kemudia menuliskan kelebihan diri, kekurangan diri, hal yang baik dalam diri, dan banyak lagi. Meski agak sulit untuk tenang, para siswa masih terbilang tertib dalam mengikuti kegiatan sambil sesekali diingatkan untuk tenang oleh suster Maryati CB. Setelah selesai melakukan analisis SWOT pada diri sendiri. Mereka diajak untuk bernyanyi oleh romo Ipeng. Sebuah lagu yang sangat tematis tentang jari, membangunkan semangat para siswa.

Hari telah sore dan snack belum disentuh oleh para siswa. Mereka masih mengikuti kegiatan diskusi kelompok yang kemudian dilanjutkan dengan pentas. Mereka menampilkan pementasan setelah diskusi selesai. Walaupun waktu sudah sedikit melebihi dari yang tertera dalam undangan yakni pukul 18.00, namun para siswa masih semangat dalam mengikuti kegiatan. Akhirnya setelah semua kelas menampilkan hasil diskusinya, kegiatan diakhiri dengan makan snack bersama untuk akhirnya pulang ke rumah masing masing.

Sungguh suatu kegiatan pendampingan yang menyenangkan dan memotivasi bagi para siswa kelas 5 yang akan naik ke kelas 6 dan siswa kelas 6 yang akan segera menghadapi ujian sekolah. Seorang siswa sempat menanyakan pada romo tentang kapan kegiatan seperti itu akan dilaksanakan lagi, tapi romo belum bisa memberikan jawaban yang pasti. Namun kepas dari itu semua, pendampingan seperti itu menjadi kerinduan bagi para siswa yang haus akan hal hal yang baru. Tanpa mereka sadari, mereka telah belajar banyak dari rekoleksi sore itu. Mereka telah belajar membangun komunitas yang baik dalam diskusi kelompok kelas, belajar menghargai orang lain, belajar mengikuti aturan selama kegiatan, dan masih banyak lagi yang lain yang menunjukkan sikap siswa Santo Yosef yang unggul dan cerdas.

Maria Eviana

Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment