Article Detail

PKT : Mengajarkan Siswa untuk Semakin Mencintai Sekolah

Pemberlakuan pelajaran Pendidikan Karakter Tarakanita (PKT) di unit sekolah sepertinya memberikan dampak positif bagi para siswa. Nilai-nilai yang ingin dikembangkan melalui PKT adalah nilai Cc5 plus yakni kedisiplinan dan KPKC ( Keadilan, Perdamaian dan Keutuhan Ciptaan). Nilai Cc5 plus inilah yang diharapkan akan menjadi nilai plus para lulusan sekolah Tarakanita. Tak terkecuali bagi  SD Santo Yosef, pemberlakuan PKT tersebut diharapkan memberikan dampak positif bagi siswanya.

Salah satu kegiatan yang dilakukan para siswa kelas V (lima) SD Santo Yosef untuk belajar mengenai nilai KPKC adalah menyebutkan ciri-ciri lingkungan yang baik dan yang buruk di lingkungan sekitar sekolah serta mengidentifikasinya. Untuk itu dalam proses pembelajaran para siswa diminta untuk mengukur halaman sekolah, mengukur lahan hijau dan jumlah tanaman/pohon yang ada di lingkungan sekitar sekolah. Selanjutnya, siswa diminta mengidentifikasi sendiri lingkungan sekitar sekolah melalui pembelajaran kontekstual ini.

Sabtu (1/2) pada saat pelajaran PKT, siswa diajak untuk benar – benar terjun langsung ke lapangan didampingi oleh guru. Meskipun cuaca tidak mendukung yang mana kerapkali hujan maupun gerimis tampaknya tidak menyurutkan para siswa kelas V untuk mengukur halaman sekolah, lahan hijau dan jumlah tanaman pot/pohon yang ada di sekolah. Berbekal mistar kayu yang panjangnya hanya satu meter, para siswa secara berkelompok tetap semangat di tengah gerimis hujan. Sejengkal demi sejengkal halaman sekolah mereka ukur, mulai dari panjang kemudian lebarnya. Selanjutnya, setelah diketahui panjang dan lebar halaman sekolah, para siswa pun menghitung luas halaman sekolah dengan mengalikan panjang dan lebar. Meskipun hasil yang didapat tidak seakurat pengukuran alat yang sesuai, namun siswa sudah cukup puas melakukannya. Dari hasil pengukuran beberapa kelompok didapatkan bahwa luas halam depan SD Santo Yosef adalah 1500m2.  Hal yang sama dilakukan oleh para siswa untuk mengetahui luas lahan hijau/daerah resapan air yang ada di halaman depan. Para siswa pun turun untuk mengukur luas lapangan rumput yang ada. Dari hasil pengukuran beberapa kelompok didapatkan bahwa luas lahan hijau/resapan adalah 600m2. Berikutnya, setelah para siswa mengukur halaman sekolah dan lahan hijau para siswa kembali melanjutkan kegiatan dengan menghitung jumlah pohon dan tanaman pot yang ada di sekolah. Dari hasil pengamatan dan penghitungan beberapa kelompok didapatkan hasil yang cukup berbeda satu sama lain. Akan tetapi satu hal yang mereka simpulkan dalam satu kesamaan bahwa jumlah pohon di lingkungan sekolahnya sudah mencukupi kriteria dan jumlah tanaman pot yang dimiliki masih kurang mencukupi.

Berangkat dari kegiatan yang telah dilakukan para siswa, maka guru mengajak para siswa untuk mengidentifikasi lingkungan sekolahnya. Mereka secara serempak mengatakan bahwa lingkungan sekolahku sudah memiliki ciri-ciri lingkungan yang baik. Hanya saja perlu peningkatan penanaman tanaman pot dan kebersihan lingkungan tentunya. “ Aku suka sekali sekolah di SD Santo Yosef karena lingkungannya rindang dan sejuk. Aku merasa nyaman berada di kelas maupun di luar kelas” jawab Agil, siswa kelas 5 saat guru menanyakan pendapatnya mengenai lingkungan sekolah. Lain halnya dikatakan oleh Hanna, siswa kelas V yang mengatakan bahwa sekolah sudah bagus tetapi terkadang siswa masih kurang menyadari untuk menjaga kebersihan sekolah agar terbebas dari sampah yang berserakan.  Dan akhirnya, secara klasikal di akhir pelajaran PKT guru menanyakan siapa yang mencintai lingkungan sekolah maka semua siswa pun angkat tangan. Pertanyaan selanjutnya adalah “ Mengapa kalian mencintai lingkungan sekolah ?” Serentak para siswa menjawab “ Karena lingkungan sekolahku memiliki ciri-ciri lingkungan yang baik”. Dan yang pasti, kami sudah membuktikannya bu.....”celetuk salah satu siswa.

Akhir kata, mari kita tingkatkan rasa cinta pada sekolah di dalam diri anak didik kita melalui PKT. Hasilnya mungkin tidak bisa kita lihat dalam jangka waktu satu bulan, dua bulan atau berbulan-bulan tetapi entah kapan. Semoga apa yang sudah kita ajarkan akan terkenang nanti di sepanjang hidup mereka

by: Agnes Surtini, S.Pd
Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment