Article Detail
Perangkat Digital Hambat Pendewasaan Anak
Salah satu tujuan pendidikan adalah untuk mengatarkan anak menuju kedewasaan pribadi. Bagi guru (red) proses pendewasaan peserta didik(murid) khususnya murid Sekolah Dasar adalah suatu keharusan yang harus dicapai, maka dengan berbagai cara, teknik, dan strategi belajar ditempuh oleh seorang guru demi mendewasakan muridnya.
Tantangan baru bagi para pendidik khususnya guru, yaitu anak zaman sekarang dari sejak kecil dalam keluarganya sudah dibiasakan dengan perangkat digital seperti laptop, Ipad, Smartphone, BB, game online dan peralatan digital yang lain, apalagi keadaan ekonomi orang tua mereka sangat mendukung. Sehingga anak-anak sudah sangat akrab dan terbiasa serta trampil menggunakan peralatan itu setiap hari untuk bermain. Permainan tersebut memang membuat anak senang, tenang, tidak kluyuran, mudah berkomunikasi dan tahu perkembangan teknologi canggih. Tetapi di sisi lain mungkin ada dampak yang tidak baik khususnya bagi perkembangan proses pendewasaan anak.
Menurut dr Aditiawati, Sp.A dalam harian Sumek rabu 29 Okt 2014 menyatakan bahwa membekali anak dengan perangkat digital (gadget) itu baik, tetapi jika tidak terkontrol dengan baik akan berdampak buruk pada tumbuh kembang si anak. Anak-anak memiliki rasa ingintau yang cukup tinggi apalagi hal yang baru. Permainan (game) online dan media sosial adalah fitur yang dianggap paling mengkhawatirkan bagi tumbuh kembang anak. Gameonline cenderung membuat anak kecanduan main, sehingga MENGABAIKAN PELAJARAN, bahkan ia bisa MELAWAN JIKA DINASEHATI orang tua, berani memberontak jika disuruh orang tua. Begitu juga dengan media sosial, anak bisa dengan bebas mengungkapkan apapun melalui update status termasuk hal-hal yang tidak sepantasnya update. Pada mendia itu mereka tidak mempedulikan perasaan orang lain karena tidak bisa saling berbagi rasa. Ketika bermain game online anak akan merasa percaya diri karena bisa mengontrol game sesuka hati. tetapi di dunia nyata anak akan cenderung merasa tidak percaya diri.
Pengaruh Gadget yang demikian tentu membuat tahapan perkembangan anak menjadi kacau. Fisiknya bagus tetapi kejiwaan dan mentalnya belum sematang fisiknya sehingga di dunia nyata meraka tidak PD. Kita Sebagai orang tua harus menjauhkan anak-anak dari perngkat digital, kita harus menyadari hal ini dampak yang akan terjadi pada anak.
Sementara itu, di kelas IV A SD Tarakanita Santo Yosef Lahat mulai pada tahun pelajaran 2014/2015 di terapkan kerjasama antara sekolah dan orang tua murid untuk mencegah murid ketika berada di rumah tidak menyentuh permainan online. Orang tua murid mengawasi anaknya ketika berada di rumah supaya tidak menggunakan media sosial secara bebas dan tak terkontrol, maka harus diawasi dan dibatasi penggunaannya. Orang tua juga berkewajiban mendampingi anaknya ketika mengerjakan tugas sekolah yang berkaitan dengan internet agar tetap terkontrol dengan baik. Harapannya kedepan anak akan lebih MENGHARGAI ORANG LAIN, PEDULI, JUJUR, PERCAYA DIRI, DISIPLIN, BERTANGGUNGJAWAB, MANDIRI DAN KREATIF.
by : A.J
Comments
-
there are no comments yet
Leave a comment