Article Detail

Berprestasi Sejak Dini, Siswa SD Santo Yosef Lahat Raih Medali Emas dan Perak dalam Rafflesia Karate Open 2024

Kecil-kecil cabe rawit, mungkin itu adalah kalimat yang tepat untuk menggambarkan M. Agam  dan Axcell Batara, siswa SD Santo Yosef Lahat kelas 4 dan  6 yang berhasil menorehkan prestasi di bidang non-akademik yaitu karate. Keduanya masing-masing memenangkan medali emas dan perak dalam kejuaraan Rafflesia Karate Open 2024 yang diselenggarakan  5 - 7 Juli 2024 di Bengkulu. Keduanya berasal dari perguruan yang sama yaitu, Khusin Ryu M Karate-Do (KKI) Kabupaten Lahat. 


Axcell sendiri meraih medali emas untuk kelas Kumite Pra Pemula +40 Kg Putra dan medali perak di Kelas Kata Perorangan Pra Pemula Putra. Sedangkan Agam meraih medali emas untuk kelas Kumite Perorangan Usia Dini +30 Kg Putra dan medali perak untuk kelas kata perorangan. Sebuah prestasi yang membanggakan untuk anak-anak seusia mereka. 

Kemenangan keduanya juga tidak didapat dengan mudah, ada keringat dan kerja keras yang selalu mereka lakukan demi menampilkan yang terbaik. Dalam wawancara Axcell bercerita mengenai jadwal latihan karate yang rutin dilakukan setiap hari pada masa h-7 turnamen dan jadwal rutin tiap dua hingga tiga kali dalam seminggu pada hari biasa. “Latihannya di Denpal Lahat, seminggu 2 sampai tiga kali (kalau tidak ada turnamen) dan setiap hari ketika akan ada turnamen,” ucapnya. Lewat wawancara terpisah, Agam juga memberitahu mengenai jadwal latihannya. “(kalau) senin sampai jumat itu malam hari, tapi kalau sabtu minggu itu pagi hari,” jawabnya dengan malu-malu.  Hal tersebut membuktikan bahwa dibalik sebuah kemenangan terdapat usaha dan kerja keras untuk terus belajar dan berlatih agar dapat menampilkan yang terbaik dan membawa kebanggan dan kesenangan bagi diri sendiri dan orang tua. 

 

Membagi Waktu antara Belajar dan Latihan 

Jadwal latihan yang dilakukan di luar jam sekolah, juga latihan yang menguras energi tentu saja menjadi tantangan tersendiri bagi dua siswa SD Santo Yosef Lahat ini. Manajemen waktu dan mengatur prioritas,  merupakan sebuah faktor penting yang harus diperhatikan bagi kedua anak ini agar tidak terjadi ketimpangan atar nilai akademik di sekolah dan kegiatan karate ini. Axcell sendiri membagikan bagaimana caranya dalam mengatasi hal tersebut, “utamakan belajar, nanti kalau ada waktu luang baru (saya) ikut latihan karate,” ucapnya. 

Pada akhir wawancara yang dilakukan secara terpisah ini, baik Agam maupun Axcell memberikan harapan dan rencana mereka kedepannya. Agam sendiri memiliki rencana untuk naik sabuk semantara Axcell memiliki harapan untuk mendapatkan lebih banyak kemenangan ketika dalam perlombaan selanjutnya. 

 

Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment