Article Detail

Sistem Moving Class Bagi Siswa SD Santo Yosef

Dalam rangka meningkatkan efektivitas penggunaan media pembelajaran maka SD Santo Yosef Lahat secara khusus pararel kelas V (lima) memberlakukan sistem moving class.  "Munculnya keinginan untuk memberlakukan moving class sebagai alternatif pemanfaatan media visual agar lebih efektif dan efisien. Selain itu, diharapkan peserta didik juga mengalami bagaimana rasanya belajar di dalam kelas atau situasi yang berbeda sehingga dapat meningkatkan semangat belajar", ungkap ibu Ani Yulita, salah satu guru kelas V.

Yang dimaksud dengan moving class (kelas bergerak) adalah siswa yang mendatangi guru di ruang kelas yang sesuai dengan mata pelajaran. Pada awal mula pemberlakuan moving class untuk jenjang SD memang dirasakan sangat sulit. Anak-anak memang sedikit agak sulit diatur ketika masih baru diberlakukan sistem moving class, akan tetapi lama kelamaan mereka bisa untuk mengendalikan dan mendisiplinkan diri ketika harus berpindah kelas. Anak-anak diwajibkan untuk berbaris rapi di depan pintu kelas sebelum masuk ke ruang kelas yang dituju sambil menunggu anak-anak dari kelas lain keluar dari ruang kelas tersebut. Berbaris rapi di depan kelas merupakan salah satu bentuk latihan disiplin diri. Untuk itu berbaris rapi sebelum masuk kelas memberikan dampak positif bagi anak-anak.

Beberapa hal menguntungkan yang lain dari pemberlakuan sistem moving class adalah maksimalnya penataan dan pengelolaan kelas sesuai dengan ciri khas mata pelajarannya. Guru bisa memiliki banyak waktu untuk mendesain kelas dan berbagai media pembelajaran untuk kelancaran kegiatan belajar mengajar. Adanya desain kelas sesuai dengan karakteristik mata pelajaran juga berimbas pada variasi suasana pembelajaran. Anak – anak tidak akan cepat merasa bosan dengan suasana pembelajaran dan selalu tampak segar ketika berganti pelajaran ketika ada moving class. Selain itu, pemberlakuan sistem moving class juga bisa meningkatkan efektivitas waktu pembelajaran. Guru cukup menyediakan waktu sekitar 5–7 menit untuk persiapan moving class. Selanjutnya guru tinggal menunggu anak – anak datang ke kelas sambil mempersiapkan berbagai media yang sesuai. Dengan demikian ketika penggunaan media pembelajaran sudah secara maksima,  situasi dan kondisi kelas yang variatif serta siswa yang senantiasa segar ketika proses belajar diharapkan nantinya bisa meningkatkan kualitas hasil pembelajaran. Semoga !
Agnes Surtini, S.Pd.
Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment