Setelah beberapa bulan lamanya Agung menikmati debu yang beterbangan di sepanjang jalan menuju sekolah yang bercampur dengan asap pembakaran hutan, pagi ini Agung terlihat berbeda dengan bulan lalu. Ia berangkat ke sekolah dengan alas kaki sandal jepit dan payung di tangan. Tas yang ia bawa sarat muatan buku pelajaran dan sepau. Langkahnya terlihat sangat pelan dan sesekali berhenti untuk memilih jalan yang bebas dari genangan air.

34 tahun bukanlah waktu yang sebentar untuk seseorang setia pada pekerjaannnya. Butuh rasa cinta terhadap pekerjaan sehingga dapat bertahan untuk waktu yang lama. Hal inilah yang dilakukan oleh Xaveria Sugiarti, guru SD Santo Yosef Lahat.

Musim kemarau melanda Lahat dan sekitarnya, persediaan air menipis, bahkan banyak sumber air yang mengering. Udara panas dan kering berhembus menembus celah-celah pintu dan melewati ventilasi di setiap ruang di SD Santo Yosef. Pagi ini guguran daun pohon Kiara Payung (Fellicium Decipien) berserakan di halaman sekolah bahkan sampai di depan kelas. Meskipun para pembantu pelaksana (PP), seluruh guru dan karyawan, beserta para siswa telah menyapu guguran daun, hanya dalam hitungan jam daun-daun yang semula masih berada di tangkainya mulai berguguran bersama dengan hembusan angin yang bertiup. Pembelajaran berlangsung dalam suasana yang panas, kering, dan kipas angin menyala.

“ Asyik …… besuk hari Jumat” ini adalah komentar peserta didik kelas III D SD Santo Yosef Lahat. Ada apa dengan hari Jumat? Setiap hari Jumat peserta didik membawa bekal makanan sehat dari rumah masing – masih. Makanan yang mereka bawa terdiri dari nasi, sayur, lauk dan buah. Kegiatan ini merupakan salah satu cara untuk membiasakan makan makanan sehat, yang mulai tidak disukai oleh para peserta didik.

Salah satu tujuan pendidikan adalah untuk mengatarkan anak menuju kedewasaan pribadi. Bagi guru (red) proses pendewasaan peserta didik(murid) khususnya murid Sekolah Dasar adalah suatu keharusan yang harus dicapai, maka dengan berbagai cara, teknik, dan strategi belajar ditempuh oleh seorang guru demi mendewasakan muridnya.